Kenapa Pria Lucu Lebih Menarik bagi Perempuan?
GENPOP -- Penelitian baru mengungkapkan bahwa humor dalam diri pasangan romantis sangat dihargai karena dianggap sebagai indikator keterampilan pemecahan masalah. Persepsi ini berlaku dalam berbagai jenis hubungan baik pada pria maupun wanita.
Hal tersebut membuat individu dengan selera humor yang baik lebih sangat menarik sebagai calon pasangan. Temuan ini muncul dalam Buletin Psikologi Kepribadian dan Sosial.
Dilansir dari psypost.org pada Kamis, 16 November 2023, dalam dunia kencan dan hubungan, selera humor yang baik sangat dihargai dan sering kali dicari. Baik melalui profil kencan online atau preferensi pribadi, orang-orang secara konsisten menilai selera humor yang baik sebagai salah satu sifat yang paling diinginkan dalam diri pasangan.
Ini adalah preferensi universal yang melampaui budaya dan wilayah. Jadi, apa yang membuat humor begitu menarik? Jawaban atas pertanyaan ini telah membingungkan para peneliti selama beberapa waktu.
Meskipun humor memang menarik, alasan di balik ketertarikan ini tetap kompleks dan beragam. Beberapa teori menyatakan bahwa humor berfungsi sebagai penanda sifat-sifat positif lainnya, seperti kreativitas, kecerdasan, kehangatan, dan keterampilan sosial.
Sementara itu, ada yang berpendapat bahwa kita tertarik pada pasangan yang lucu karena mereka membuat kita merasa baik dan membantu kita mengatasi stres.
“Saya menjadi tertarik pada humor karena humor merupakan fenomena sehari-hari yang memainkan peran kuat dalam hubungan,” kata penulis studi Erika Langley, kandidat PhD di bidang psikologi sosial di Arizona State University.
“Saat saya pertama kali mempelajari humor dan ketertarikan, sepertinya ada banyak penjelasan yang bersaing (terkadang bertentangan) tentang mengapa humor sangat dihargai dalam diri seorang pasangan. Saya ingin membuat serangkaian penelitian yang membandingkan banyak kemungkinan penjelasan ini untuk melihat bagaimana data akan berubah,” lanjutnya.
Untuk lebih memahami peran humor dalam ketertarikan romantis, Langley dan rekan penulisnya – profesor Michelle Shiota – melakukan serangkaian enam penelitian. Studi-studi ini bertujuan untuk menyelidiki apakah humor dapat berfungsi sebagai indikator sifat-sifat tertentu yang diinginkan calon pasangan, termasuk pemikiran kreatif, kecerdasan, sosialitas, dan keselarasan pandangan dunia.
Studi pertama melibatkan 258 peserta yang direkrut dari Amerika Serikat melalui Mechanical Turk milik Amazon. Peserta diminta membaca skenario hipotetis kencan pertama, baik yang berisi humor bersama atau skenario kontrol non-humor.
Setelah itu, mereka menilai kenikmatan kencan hipotetis tersebut dan membuat kesimpulan sifat tentang pasangan kencan yang mereka bayangkan.
Singkatnya, enam penelitian secara kolektif menunjukkan bahwa humor memainkan peran penting dalam ketertarikan romantis. Humor dianggap sebagai indikator keterampilan pemecahan masalah yang kreatif, membuat individu dengan selera humor yang baik lebih menarik sebagai calon pasangan.
Dampak ini berlaku pada berbagai jenis hubungan, mulai dari kencan pertama hingga komitmen jangka panjang, dan tidak bergantung pada gender individu yang terlibat.
“Dari semua penelitian, pasangan kencan yang lucu diasumsikan lebih kreatif (dalam arti kecerdikan kreatif) dibandingkan pasangan kontrol yang tidak lucu, namun sama-sama menyenangkan,” kata Langley.