GENPOP -- Saat sedang dilanda kesedihan atau setelah hari yang panjang dan menegangkan, banyak dari kita beralih ke dapur, lemari es, atau makanan cepat saji untuk menikmati makanan lezat yang tampaknya membantu meredakan kecemasan dan menenangkan sakit hati.

Dilansir dari yahoo.com pada Rabu, 8 November 2023, makanan yang sering kita dambakan saat ini adalah makanan yang menenangkan. Biasanya mengandung karbohidrat dan gula yang tinggi untuk meningkatkan mood, tergantung pada preferensi keinginan Anda.

Makanan-makanan ini memicu pusat kesenangan dan sistem penghargaan di otak, yang meningkatkan suasana hati Anda dalam jangka pendek. Ahli diet terdaftar Kate Ingram menjelaskan kenapa hal tersebut bisa terjadi.

“Penelitian beragam, tetapi sepertinya makanan yang menenangkan – terutama makanan olahan – dapat meningkatkan suasana hati selama satu atau dua jam setelah dikonsumsi. Hal ini mungkin disebabkan oleh pelepasan dopamin dan hormon perasaan senang lainnya di otak kita,” ungkap Kate.

Istilah 'makanan yang menenangkan' pertama kali muncul pada artikel tahun 1966 di surat kabar Palm Beach Post. Namun orang-orang kemungkinan besar sudah mengonsumsi coklat setelah patah hati jauh sebelumnya.

Kata tersebut ditambahkan ke Kamus Bahasa Inggris Oxford pada tahun 1997. Bagaimana pun definisinya, kepuasan yang Anda peroleh saat menikmati makanan favorit tidak dapat disangkal.

Lantas apa lagi yang membuat sesuatu menjadi makanan yang menenangkan? Salah satu alasan kita beralih ke makanan ini adalah asosiasi yang kita miliki dengan makanan tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Dr. Uma Naidoo, direktur psikiatri nutrisi dan gaya hidup di Mass General Hospital dan penulis buku yang akan terbit, Calm Your Mind With Food.

“Kenangan memainkan peran besar dalam ingatan akan makanan dan asosiasi makanan, dan banyak buku telah ditulis mengenai hal ini. Tidak seperti spesies lain, manusia dapat membuat pilihan dan keputusan seputar makanan yang mereka makan, dan dengan melakukan hal ini, hal ini secara alami mempengaruhi susunan psikologis kita,” tutur Naidoo kepada Yahoo Life.

Baginya, makanan favoritnya adalah resep chai emas mendiang nenek tercinta yang diajarkan kepadanya. Resep ini selalu memberinya perasaan hangat dan tidak jelas seperti pelukan.

“Bagi orang lain, mungkin itu adalah aroma nikmat coklat panas saat liburan atau saat salju pertama turun,” kata Naidoo.