Home > Gaya Hidup

Begini Panduan Psikologis untuk Menyelesaikan Masalah dengan Pasangan

Begini Panduan Psikologis untuk Menyelesaikan Masalah dengan Pasangan
Begini Panduan Psikologis untuk Menyelesaikan Masalah dengan Pasangan. (Pixabay)

GENPOP -- Permasalahan dalam hubungan rumah tangga atau pasangan sering kali tidak terselesaikan dengan baik. Hal tersebut akhirnya membuat hubungan harus berakhir.

Dilansir dari forbes.com pada Kamis, 9 November 2023, sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Personality and Social Psychology Review meneliti bagaimana pasangan dapat saling mempengaruhi untuk menyelesaikan masalah hubungan dengan lebih baik.

Berikut adalah tiga cara untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang kooperatif dan penuh kasih sayang, menurut penelitian tersebut:

1. Ciptakan Lingkungan Emosional yang Positif

Saat menghadapi perilaku oposisi, Anda pasti menurunkan keadaan emosi positif dan meningkatkan keadaan emosi negatif. Namun alangkah lebih baiknya jika Anda mengembangkan emosi positif saat berhadapan dengan lawan bicara.

Di sisi lain, pendekatan kasih sayang dengan melibatkan dukungan emosional bisa menjadi hal yang baik. Hal ini mencakup mengungkapkan pengertian, kepedulian, dan empati terhadap pasangan Anda saat mereka tertekan, serta meyakinkan mereka akan cinta dan dukungan Anda. Hal ini menenangkan emosi negatif pasangan, yang pada gilirannya memfasilitasi ide yang berfokus pada solusi.

2. Berikan Umpan Balik yang Menggembirakan

Penelitian menunjukkan bahwa bersikap suportif dan membina pengembangan diri pasangan akan meningkatkan kualitas hubungan, bukan bersikap kritis atau tidak memvalidasi. Umpan balik negatif berdampak buruk pada suatu hubungan.

Hal ini memengaruhi rasa efikasi diri pasangan, yang mengacu pada keyakinan pada kemampuan seseorang untuk mencapai suatu tujuan, seperti memecahkan masalah hubungan. Efikasi diri yang lebih rendah mengurangi motivasi pasangan untuk menginvestasikan upaya dalam mempertahankan hubungan.

3. Tawarkan Dukungan Instrumental

Meskipun masalah hubungan sering kali melibatkan tujuan dan motif yang berbeda, pasangan juga dapat memiliki tujuan penyelesaian yang sama. Pasangan dapat saling memberikan “dukungan instrumental,” di mana mereka saling menawarkan sumber daya dan dukungan nyata dalam tanggung jawab lainnya.

Misalnya, para peneliti menjelaskan bahwa dalam skenario konflik akibat kesulitan keuangan, dukungan instrumental dapat berupa memberikan nasihat karier kepada pasangan Anda. Selain itu, dukungan lain dapat dilakukan dengan mengambil lebih banyak tanggung jawab mengasuh anak.

Saling mendukung sangat penting dalam memastikan kemitraan yang sehat dan berkembang. Penting bagi kedua pasangan untuk mengambil tanggung jawab pribadi atas tindakan dan kontribusi mereka terhadap hubungan.

Dengan mengakui perilaku dan sikapnya sendiri, individu dapat secara aktif berupaya memperbaiki diri dan membina hubungan yang lebih harmonis dengan pasangannya. Daripada saling menyalahkan atau menyalahkan, pendekatan penuh kasih memungkinkan adanya wawasan yang memberdayakan bahwa masing-masing pasangan berperan dalam dinamika hubungan mereka.

× Image