Home > Teknologi

Dampak Teknologi Blockchain terhadap Lingkungan Jadi Sorotan, Ini Pandangan Pakar Singapura

Teknologi Blockchain memungkinkan munculnya inisiatif aksi iklim yang lebih efektif dan akuntabel.
Teknologi Blockchain (ilustrasi). Sumber:pixabay
Teknologi Blockchain (ilustrasi). Sumber:pixabay

GenpOp.id -- Salah satu yang menjadi sorotan terkait pengembangan teknologi blockchain adalah dampaknya terhadap lingkungan. Namun benarkah blockchain bisa menyebabkan kerusakan lingkungan?

Pakar teknologi blockchain, Anndy Lian, saat ditanya tentang pihak-pihak yang mempertanyakan sustainability blockchain, memaparkan, teknologi Blockchain justru memungkinkan munculnya inisiatif aksi iklim yang lebih efektif dan akuntabel, seperti pasar karbon, pendanaan iklim, atau tata kelola iklim.

Penulis buku "Blockchain Revolution 2030" dan "NFT: From Zero to Hero" itu juga mengungkapkan, teknologi blockchain memungkinkan pembuatan dan munculnya exchange token digital yang mewakili nilai atau aset lingkungan, seperti kredit karbon, obligasi ramah lingkungan, atau modal alam.

Lebih lanjut, Anndy Lian menambahkan penjelasannya dengan menyampaikan dampak-dampak yang ditimbulkan oleh teknologi blockchain terhadap dunia di masa depan. Pertama, teknologi blockchain akan membuat pengiriman uang dan pembayaran menjadi lintas batas.

Teknologi Blockchain dapat memungkinkan transaksi uang lintas batas negara menjadi lebih cepat, lebih murah, dan lebih aman tanpa perantara atau biaya. Blockchain juga dapat mendukung penciptaan dan adopsi mata uang kripto, stablecoin, dan CBDCs (central bank digital currencies).

"Sehingga bisa menawarkan bentuk uang alternatif atau pelengkap terhadap mata uang fiat tradisional," kata pria kelahiran Singapura itu, kepada Techopedia.

Kedua, Blockchain akan berdampak pada manajemen data dan pembuatan identitas digital. Teknologi Blockchain dapat menyediakan cara untuk menyimpan, berbagi, dan memverifikasi data dengan cara yang terdesentralisasi dan tidak dapat diubah tanpa bergantung pada otoritas atau perantara terpusat.

"Teknologi Blockchain juga memungkinkan pembuatan dan pengelolaan identitas digital, yang dapat memberi user lebih banyak kontrol, privasi, dan keamanan atas data pribadi dan aktivitas online mereka," katanya.

Ketiga, teknologi Blockchain dapat membantu mendigitalkan dan mengamankan catatan medis, yang dapat meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan, serta melindungi privasi dan kerahasiaan pasien.

"Teknologi Blockchain juga dapat membantu memverifikasi dan mengautentikasi dokumen identifikasi pribadi, seperti paspor, SIM, atau akta kelahiran, sehingga dapat mengurangi penipuan, pencurian identitas, dan perdagangan manusia," kata Lian. []

× Image