Bitcoin Capai Harga Tertinggi Baru Sepanjang Masa, Tren Terus Bullish atau Turun Menukik?
GenpOp.id -- Komunitas Bitcoin menyaksikan rollercoaster harga yang mendebarkan ketika aset kripto terpopuler itu melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di angka 69.324 ribu dolar AS atau senilai Rp 1.084.716.486 pada 5 Maret 2024.
Namun, kegembiraan tersebut berubah tajam ketika harga turun sebesar 10,2 persen mencapai 59 ribu dolar AS atau sekitar Rp 930 juta. Ini menyebabkan pasar kripto merugi lebih dari 150 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2.300 triliun hanya dalam 24 jam.
Lantas apa selanjutnya? Bagaimana lanskap pergerakan harga bitcoin selama beberapa pekan depan? Simak ulasan berikut ini.
Beberapa analis menganggap koreksi harga bitcoin yang terjadi baru-baru ini sebagai hal yang sepele. Sementara analis yang lain memperkirakan penurunan yang lebih signifikan yaitu lebih dari 55 persen.
Peringatan Potensi Turunnya Harga Bitcoin
Analis crypto terkemuka Ali Martinez memperingatkan investor tentang tanda-tanda peringatan yang muncul pada grafik harian Bitcoin. Martinez menunjuk ke indikator TD Sequential, yang terkenal dengan akurasinya, baru-baru ini memberi sinyal jual.
Pada Januari 2024 lalu, sinyal beli menyebabkan lonjakan sebesar 34 persen, sementara sinyal jual pada pertengahan bulan Februari menghasilkan penurunan sebesar 4,44 persen.
Selain itu, indikator Bitcoin MVRV, yang sebesar 19,57 persen, juga menimbulkan kekhawatiran. Karena pola historis menunjukkan penurunan harga yang signifikan ketika melewati ambang batas 18 persen sejak Februari 2021.
Perspektif Rekt Capital
Analis teknikal John Bollinger memperingatkan tentang adanya aksi ambil untung atau aksi jual di level tertinggi baru yang tentunya mengakibatkan turunnya harga.
Tapi di sisi lain, Rekt Capital memastikan bahwa retracement adalah kemunduran sementara, bukan menandakan berakhirnya pasar bullish. Rekt mengantisipasi kemunduran Bitcoin yang signifikan.
Dia menyoroti bahwa retracement ini bukanlah akhir dari pasar bullish. Justru sebaliknya, ini menandai kemunduran sementara sebelum Bitcoin melanjutkan tren kenaikannya.
Dampak Pasar dan Sentimen Investor
Ketika Bitcoin melampaui 69 ribu dolar AS, banyak trader yang mengalami kerugian. Ada lebih dari 1,05 miliar dolar AS dalam posisi leverage yang dilikuidasi, menurut data Coinglass.
Likuidasi panjang menyumbang 846 juta dolar AS, dengan likuidasi panjang BTC berjumlah 309 juta dolar AS. Meskipun terjadi gejolak ini, para analis melihat peluang pembelian strategis muncul setelah penurunan harga, terutama dengan halving yang akan terjadi.
Di tengah gejolak pasar, sentimen pembelian saat penurunan telah mencapai level puncak. Secara historis, momen seperti ini terbukti merupakan peluang untuk memanfaatkan peluang pembelian. []