Frugal Living ala Nabi Muhammad SAW, Kaya tapi Sederhana
GENPOP -- Frugal Living menjadi gaya hidup yang dipilih sebagian milenial dan anak muda zaman sekarang. Namun arti frugal di sini bukan hanya sekedar hemat dan mengirit anggaran saja.
Namun bagaimana Islam memandang gaya hidup Frugal Living ini? Apakah gaya hidup ini pernah dipraktekkan Nabi Muhammad SAW? Apa contohnya?
Frugal living pada prinsipnya adalah kecermatan dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari seperti dalam hal mengeluarkan biaya, pola makan, pola pemanfaatan wkatu, dan menjauhi sikap boros.
Frugal living bukan cara hidup yang kikir atau semacamnya. Justru, frugal living adalah cara menikmati kehidupan dengan penuh kualitas tanpa sia-sia menggunakan sesuatu. Inti dari frugal living adalah bijaksana dalam bergaya hidup.
Sebagai umat Muslim, tentu yang menjadi contoh teladan soal gaya hidup adalah Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW hidup dalam keadaan sederhana. Beliau SAW dalam kehidupan sehari-harinya hanya memenuhi kebutuhan primernya.
Nabi SAW memilih hidup sederhana meski beliau sendiri adalah seorang pedagang yang sukses. Harta beliau SAW lebih banyak didonasikan untuk orang-orang yang membutuhkannya.
Kehidupan Nabi SAW terbatas. Kamar beliau sangat terbatas, dan standar kehidupan beliau hanya untuk memenuhi kebutuhan primer. Rumah Nabi Muhammad SAW juga sangat sederhana. Kamu bisa mengeceknya sendiri dengan melakukan browsing di google.
Walaupun begitu, Nabi Muhammad SAW sebetulnya kaya. Bahkan saat mengkhitbah Siti Khadijah, Nabi Muhammad menyerahkan mahar sebanyak 20 unta bakrah dengan kualitas terbaik.
Bahkan bila dirupiahkan sesuai zaman sekarang, total nilai mahar untuk Siti Khadijah itu antara Rp 600 juta sampai Rp 1 miliar.
Sedangkan mahar Nabi SAW untuk para istrinya, sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Aisyah RA, yakni sebanyak 12 uqiyah dan satu nasy, yang totalnya setara 500 dirham atau 200 gram emas, atau setara Rp 195.400.000 dengan asumsi harga emas per gramnya Rp 977 ribu.
Karena itu, Nabi Muhammad SAW sebetulnya kaya, tetapi ketika menjadi Nabi, beliau mengambil sikap untuk hidup sederhana. Beliau juga tidak mengomentari sahabatnya yang memenuhi kebutuhan primer dan juga sekunder. Tetapi Nabi SAW mengajarkan tidak boleh berlebihan.
Berikut ini gaya hidup frugal living sesuai tuntunan Islam dalam konteks kehidupan di era digital sekarang:
1. Fokus memenuhi kebutuhan primer
2. Boleh membeli kebutuhan sekunder tapi jangan berlebihan.
3. Berhenti berlangganan atau membeli sesuatu yang tidak penting.
4. Menyiapkan bekal makanan dan minuman sendiri untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
5. Membeli barang sesuai peruntukan.
6. Meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT setiap hari. Tingkatkan ibadah, perbanyak dzikir.
7. Jangan pernah tergoda harta, misalnya bersikap boros karena punya uang banyak. Jadi jangan boros meski sudah sukses dan punya harta berlimpah.
8. Bedakan mana kebutuhan dan keinginan. Fokus untuk memenuhi kebutuhan terlebih dulu.