GENPOP -- Bitcoin tidak hanya digemari oleh para pemuda tetapi juga oleh kalangan paruh baya yang sudah tidak lagi muda. Salah satunya adalah penulis buku keuangan populer, Robert Kiyosaki.

Pakar keuangan pribadi itu bahkan seolah melakukan kampanye agar orang-orang melirik investasi bitcoin.

Buku 'Rich Dad, Poor Dad' pertama kali diterbitkan pada tahun 1997 dan telah terjual lebih dari 32 juta eksemplar.

Buku tersebut mengulas tentang keuangan pribadi dan ditulis oleh Robert Kiyosaki dan Sharon Lechter. Keduanya menggunakan contoh ayah kaya versus ayah miskin untuk menggambarkan perbedaan sikap terhadap uang.

Kini di usianya yang tujuh puluhan, Kiyosaki masih bekerja keras untuk mengubah cara berpikir orang tentang uang.

Dalam konteks sekarang pun Kiyosaki masih tampak berpikir sangat kontekstual dalam hal keuangan, termasuk soal kripto.

Menurutnya, Bitcoin (BTC), yang merupakan kripto terpopuler, adalah bidang yang menurutnya perlu kita pahami.

Alasan utama Kiyosaki menyukai Bitcoin adalah karena dia ingin melakukan lindung nilai terhadap dolar yang mengalami deflasi. Dalam postingan blognya baru-baru ini, dia berkata:

"Tidak seperti kebanyakan orang, saya tidak menggunakan Bitcoin untuk menghasilkan jutaan. Saya menggunakan Bitcoin untuk melindungi jutaan dolar saya sebagai asuransi dari jatuhnya dolar. Saya melihat Bitcoin sebagai emas digital."

Jika kamu bertanya-tanya mengapa dia begitu pesimistis terhadap dolar, sebagian besar penyebabnya adalah pelonggaran kuantitatif (quantitative easing), sebuah alat yang digunakan oleh bank sentral untuk menurunkan suku bunga dan meningkatkan jumlah uang yang beredar.

Dia juga bukan penggemar berat Federal Reserve, yang dia sebut tidak kompeten. "Mereka telah mencetak uang sejak tahun 1971 dan bukannya menyelesaikan masalah, mereka malah memperburuk masalah," kata Kiyosaki ihwal The Fed.