Home > Umum

Daftar Kata Serapan Bahasa Indonesia yang Bersumber dari Bahasa Daerah

Beberapa bahasa daerah turut andil dalam memperluas khazanah bahasa Indonesia.
Daftar Kata Serapan Bahasa Indonesia yang Bersumber dari Bahasa Daerah

GENPOP -- Bahasa Indonesia tidak lahir begitu saja. Ia lahir karena adanya perpaduan dari berbagai bahasa yang digunakan di wilayah nusantara.

Belanda, Inggris, Portugis, Cina, dan Arab, adalah negara-negara yang telah menyumbangkan bahasanya ke dalam bahasa indonesia.

Namun, tak hanya itu, beberapa bahasa daerah pun turut andil dalam memperluas khazanah bahasa Indonesia.

Misalnya bahasa Jawa, Batak, Palembang, Jakarta, dan Ambon. Dalam hal ini, penulis akan memaparkan bahasa daerah yang diserap ke dalam bahasa Indonesia.

Kata-Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia yang Berasal dari Bahasa Daerah

1. Ambles (biasa disebut ‘amblas’): kata ini berasal dari Bahasa Jawa, yang memiliki arti “turun”, dan “tenggelam”. Dalam bahasa sehari-hari, saat masyarakat menyebutnya dengan kata “amblas”, kata ini pun mengalami pergerseran makna, diartikan sebagai "hilang", dan "lenyap".

2. Kanceh: Kata ini berasal dari daerah Minangkabau, yang berarti “kerdil”, “tidak bisa jadi besar”.

3. Awik-awik, adalah kata yang berasal dari Bali. Artinya, sesuai KBBI, adalah hukum adat berupa peraturan atau undang-undang yang disusun dan ditetapkan oleh anggota masyarakat desa, banjar dan subak tentang aspek kehidupan seperti agama, budaya, dan sosial-ekonomi, di Bali. Dapat dikatakan, cara KBBI dalam menjelaskan makna "awik-awik" menggunakan 'definisi'.

4. Asoi: Kata ini berasal dari suku sunda, yang berarti “menyenangkan”, dan “bergerak sedikit-dikit”. Kita mungkin sering mendengar kata ini digabungkan dengan “geboy”, yang menjadi kata tersebut memiliki unsur “amat”, dan “sangat”.

5. Kuririk: Berasal dari Minangkabau, dan memiliki arti “Jangkrik”.

6. Molek: Siapa sangka, kata ini berasal dari suku “batak”, yang berarti “cantik”, “indah”, dan “bagus”.

7. Butut: Kata ini berasal dari “Jakarta”, tepatnya bahasa betawi. Kata tersebut memiliki arti “jelek”, dan “tua”.

8. Santai: Kata ini berasal dari bahasa "Palembang". Artinya, "seenaknya", dan "tidak bersungguh-sungguh".

9. Beta: Kata ini berasal dari bahasa Ambon, yang berarti "aku", "saya", dan "orang pertama".

Kata-kata lain dalam Bahasa Indonesia yang Diserap dari Bahasa Daerah:

Bablas: Jawa

Babut: Jawa

Lugu: Jawa

Sansai: Minangkabau. Arti: Sengsara; derita; sedih sekali.

Santer: Jawa. Arti: Kencang; keras; nyaring.

Lamping: Jakarta. Arti: Lereng (gunung).

Kuririk: Minangkabau. Arti: Jangkrik.

Cangap: Minangkabau. Arti: Rakus.

Anjangsana: Sunda. Arti: Berkunjung karena rindu.

Asoi: Sunda. Arti: Menyenangkan; bergerak sedikit-dikit.

Molek: Batak. Arti: Cantik; indah; bagus.

Mendingan: Sunda. Arti: lebih baik.

Lugas: Jawa kuno. Arti: Beres; tanpa hiasan; apa adanya.

Majikan: Sunda. Arti: Tuan; bendahara; orang kaya.

Buyar: Jakarta. Arti: Tidak berpusat; bercerai-berai.

Cabul: Minangkabau. Arti: Porno; kotor.

Cermin: Jakarta. Arti: Kaca untuk berhias.

Ciri: Jakarta. Arti: Tanda; bukti.

Sumber:

- Leksikologi dan Leksikografi Indonesia karya Abdul Chair

- Kamus Besar Bahasa Indonesia

- Kamus Etimologi Bahasa Indonesia karya Mohamad Ngajenan

× Image