Contoh Riya Syirik yang Diungkap Nabi Muhammad SAW
GENPOP.REPUBLIKA.CO.ID -- Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan dengan gamblang mengenai perilaku riya yang merupakan bentuk syirik kecil. Adapun riya ialah ketika melakukan amal shaleh bukan karena Allah SWT melainkan karena ingin dipuji atau dicitrakan baik oleh orang-orang.
Ada sejumlah hadits yang bisa menjadi rujukan bagi setiap Muslim agar senantiasa mewaspadai diri dari perbuatan riya ini. Berikut hadits-hadits tentang riya.
1. Syirik Tersembunyi
(أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِي مِنَ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ؟)، قَالَ: قُلْنَا: بَلَى، فَقَالَ: (الشِّرْكُ الْخَفِيُّ، أَنْ يَقُومَ الرَّجُلُ يُصَلِّي، فَيُزَيِّنُ صَلَاتَهُ، لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ). رواه أحمد
Rasulullah SAW bersabda, "Haruskah aku sampaikan tentang apa yang aku takuti daripada fitnah dajjal?" Sahabat menjawab, "Ya." Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda, "Syirik tersembunyi, di mana seorang pemuda berdiri menunaikan sholat ketika dia dilihat oleh orang lain." (HR. Ahmad)
2. Penuntut Ilmu Juga Bisa Berbuat Riya
وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ، وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ، وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ. قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ: عَالِمٌ، وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ: هُوَ قَارِئٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ.
Rasulullah SAW bersabda, "....Ada orang yang belajar agama dan mengajarkannya, serta membaca Alquran. Orang itu didatangkan, lalu Allah SWT memperlihatkan nikmat-Nya dan orang itu pun mengenalinya. Allah berkata, 'Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat itu?' Orang itu menjawab, 'Aku telah belajar agama, mengajarkannya dan aku telah membaca Alquran.' Allah berkata, 'Engkau dusta, akan tetapi engkau belajar agama supaya disebut orang alim dan engkau membaca Al Quran supaya disebut qari’ dan ucapan itu telah dilontarkan.' Kemudian diperintahkan agar orang tersebut dibawa, maka dia pun diseret dengan wajahnya (terjerembab di tanah) sampai dia pun dilemparkan di neraka'...." (HR. Muslim)
3. Ditinggalkan Allah SWT
Hadits di bawah ini menekankan tentang bahaya riya, yaitu mengerjakan amal ibadah demi sesuatu selain Allah SWT.
عن أبي هريرة - رضي الله عنه - قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : قال الله تبارك وتعالى : ( أنا أغنى الشركاء عن الشرك ، من عمل عملا أشرك فيه معي غيري تركته وشركه ) رواه مسلم
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman, "Aku adalah dzat yang tidak membutuhkan sekutu, maka siapa yang mengerjakan suatu amalan dengan menyekutukan diri-Ku, maka Aku meninggalkannya, dan dia bersama sekutu yang disertakannya itu." (HR. Muslim)
4. Beribadah tapi Riya Maka Termasuk Syirik
عن شداد بن أوس - رضي الله عنه - قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : " من صلى يرائي فقد أشرك ، ومن صام يرائي فقد أشرك
Diriwayatkan dari Syadad bin Aus, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang mengerjakan shalat untuk dilihat orang, maka ia telah berbuat syirik, dan siapa yang berpuasa untuk dilihat orang, maka ia telah berbuat syirik, dan siapa yang bersedekah untuk dilihat orang, maka ia telah berbuat syirik." (HR. Ahmad)