Dear Investor Saham Pemula, Ini Tanda Perusahaan Mau Bangkrut
GenpOp.id -- Sedikit orang yang mampu mengetahui secara pasti tanda-tanda awal kesulitan yang akan dialami suatu perusahaan. Kisah tragis WorldCom dan Enron beberapa tahun lalu menjadi bukti bagaimana perusahaan-perusahaan yang dulu bernilai miliaran dolar, tiba-tiba musnah dalam sekejap.
Kehancuran mereka menggemparkan dunia, termasuk para investor yang percaya pada masa depan perusahaan tersebut. Bahkan, pemegang saham yang memiliki akses informasi lebih, sering kali juga terkecoh oleh masalah yang muncul.
Bagaimana cara mengenali bahwa saham perusahaan yang Anda miliki berpotensi mengalami kebangkrutan?
Kemampuan Membayar Bunga
Pemahaman tentang kemampuan perusahaan untuk membayar bunga utang (interest coverage ratio) penting. Ratio di bawah 1 menandakan bahwa perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban utangnya dengan pendapatan sebelum pembayaran bunga dan pajak.
Transaksi Orang Dalam
Penjualan saham oleh pemilik saham berpengaruh atau direktur perusahaan (insider) dapat menjadi sinyal masalah. Meskipun tidak selalu merupakan indikasi negatif, penjualan ini harus diwaspadai.
Arus Kas Negatif
Arus kas adalah nyawa sebuah perusahaan, dan investor yang memperhatikannya akan dapat melindungi diri dari saham-saham yang berpotensi merugikan.
Ketika perusahaan lebih banyak membayar daripada yang diterimanya, arus kas menjadi negatif.
Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, itu adalah tanda bahwa perusahaan tersebut berada dalam bahaya finansial.
Tanpa injeksi dana segar dari pemegang saham atau pemberi pinjaman, perusahaan yang mengalami arus kas negatif akan dengan cepat terperangkap dalam masalah insolvabilitas.
Pengunduran Diri Pejabat Perusahaan
Pengunduran diri tiba-tiba pejabat perusahaan atau auditor bisa menjadi tanda masalah. Penggantian auditor juga bisa mengindikasikan masalah dalam hubungan dengan klien.
Rasio Utang-Ekuitas Tinggi
Perusahaan dengan rasio total utang terhadap ekuitas (debt to equity atau D/E ratio) sekitar 0,5 atau lebih, memerlukan perhatian ekstra terkait kesehatan keuangannya.
Karena pembayaran bunga utang memberi tekanan pada arus kas, perusahaan dengan utang yang tinggi harus membayar suku bunga yang lebih tinggi, menyusutkan penghasilannya.
Penurunan Harga Saham yang Tidak Wajar
Investor cerdas perlu waspada terhadap penurunan harga saham yang tidak masuk akal. Saham Enron, misalnya, mulai mengalami penurunan 16 bulan sebelum bangkrut.