Home > Cryptolab

The Fed Belum Turunkan Suku Bunga, Strategi Hancurkan Harga Bitcoin?

Ketika suku bunga The Fed tinggi, maka akan merugikan investasi pada aset-aset berisiko, seperti kripto khususnya Bitcoin.
 Ilustrasi. The Fed Belum Turunkan Suku Bunga, Strategi Hancurkan Harga Bitcoin? (pixabay)
Ilustrasi. The Fed Belum Turunkan Suku Bunga, Strategi Hancurkan Harga Bitcoin? (pixabay)

GenpOp.id -- The Federal Reserve AS memiliki peran mengawasi kebijakan ekonomi negara tersebut. Keputusannya memengaruhi berbagai pasar, termasuk harga aset kripto, khususnya bitcoin. Lantas bagaimana nasib aset kripto khususnya bitcoin di tengah penantian keputusan The Fed soal suku bunga?

Firma analisis keuangan QCP, berbagi prediksi soal pendekatan terbaru The Fed terhadap suku bunga, yang bisa berdampak buruk bagi Bitcoin.

Situasi Sulit AS dan Inflasinya

Inflasi menolak turun selama beberapa bulan terakhir, dan tetap berada pada tingkat yang lebih tinggi dari yang diinginkan banyak orang. The Fed harus memikirkan apakah akan menaikkan atau menurunkan suku bunga berdasarkan berapa lama inflasi berlangsung.

Secara historis, penurunan suku bunga telah membantu pertumbuhan ekonomi dengan membuat peminjaman uang menjadi lebih murah.

Suku bunga yang turun telah menjadi salah satu instrumen utama dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Dengan membuat biaya pinjaman menjadi lebih murah, penurunan suku bunga dapat mendorong konsumsi dan investasi, membantu menggerakkan roda perekonomian.

Dengan menurunkan suku bunga, bank sentral berharap untuk mendorong orang untuk lebih banyak meminjam dan menghabiskan uang mereka, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan barang dan jasa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Namun, hal tersebut dapat berdampak berbeda dalam situasi di mana ekonomi sedang mengalami tekanan inflasi atau ketidakstabilan harga. Ketika penurunan suku bunga terjadi dalam konteks di mana inflasi sudah tinggi atau harga-harga sedang naik, dampaknya bisa menjadi sebaliknya.

Penurunan suku bunga dalam kondisi seperti itu bisa memperkuat tekanan inflasi, karena masyarakat cenderung meminjam lebih banyak uang untuk mengonsumsi barang dan jasa.

Permintaan yang tinggi namun persediaan yang tetap, dapat mendorong kenaikan harga lebih lanjut. Ini bisa menjadi dilema bagi bank sentral, karena mereka harus mempertimbangkan antara merangsang pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas harga.

Penurunan suku bunga juga dapat memiliki dampak yang lebih luas pada pasar keuangan dan masyarakat pada umumnya. Investasi dalam instrumen keuangan seperti obligasi menjadi kurang menarik ketika suku bunga turun, yang pada gilirannya dapat mendorong investor untuk mencari aset dengan potensi keuntungan yang lebih tinggi, seperti saham.

Hal itulah yang dapat menciptakan gelembung di pasar keuangan yang pada akhirnya dapat berujung pada krisis ekonomi jika tidak dikelola dengan baik. Dengan demikian, penting bagi kebijakan moneter untuk mempertimbangkan konteks ekonomi secara keseluruhan saat menetapkan tingkat suku bunga.

Penantian Keputusan The Fed soal Suku Bunga

Pada Januari 2024 lalu, The Fed mengatakan akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini. Namun karena inflasi masih tinggi, mereka mungkin berubah pikiran.

Analis QCP berpendapat bahwa fakta bahwa mereka tidak menurunkan suku bunga sesuai rencana yang berdampak buruk bagi Bitcoin.

Pada saat suku bunga The Fed rendah, maka akan melemahkan imbal hasil Treasury AS, dan membuat aset berisiko seperti aset kripto menjadi lebih menarik bagi investor.

Sebaliknya, jika suku bunga The Fed tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama maka akan merugikan investasi pada aset-aset berisiko seperti Bitcoin Cs sampai batas tertentu.

Dari situ dapat dipahami bahwa ketika biaya peminjaman uang tetap tinggi, para buyer mungkin memindahkan uang mereka dari aset berisiko seperti Bitcoin Cs ke opsi yang lebih aman.

Reaksi Bitcoin dan Ekspektasi Masa Depan

Menyusul arus keluar yang signifikan dari ETF Bitcoin dan terjadi penarikan terbesar dalam satu hari, harga Bitcoin pun jadi terpukul. Namun Bitcoin menunjukkan ketahanan dengan bangkit kembali.

Namun QCP tetap melihat adanya potensi bullish di pasar kripto. Ini menunjukkan bahwa kita berada di tengah perputaran likuiditas yang pada akhirnya dapat mendorong Bitcoin ke level tertinggi baru, terutama setelah halving, yang memiliki sejarah kenaikan harga.

QCP menawarkan strategi yang disebut “Sirip Hiu yang Ditingkatkan.” Mereka mengatakan hal ini akan melindungi pembeli dari penurunan besar harga Bitcoin sambil tetap memberi mereka kesempatan untuk mendapat banyak keuntungan jika harganya naik.

Metode ini tampaknya sangat menarik di pasar saat ini, di mana tingkat suku bunga dan inflasi sulit diprediksi. Kini setelah pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve selesai, semua perhatian tertuju pada hal tersebut.

Angka-angka ekonomi terbaru dari The Fed dan komentar dari Ketua Jerome Powell akan dicermati dengan cermat untuk melihat apakah ada tanda-tanda bahwa rencana mereka telah berubah. Indikasi penurunan suku bunga yang lebih sedikit dari perkiraan awal akan mengkonfirmasi prospek bearish untuk Bitcoin dalam jangka pendek.

× Image