Home > Gaya Hidup

Peran PT ALBA dalam Turunkan Polusi Plastik

Pabrik ini direncanakan bisa beroperasi di tahun 2025. Sementara di kuartal IV tahun 2024, ditargetkan bisa diuji coba.

JAKARTA -- Asian Development Bank (ADB) bersama Kementerian Keuangan RI melakukan kunjungan ke PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia (ATPRI) di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/7). Kunjungan ini sekaligus menunjukkan dukungan positif terhadap upaya mewujudkan target penurunan polusi plastik dan mendukung Indonesia mencapai net zero carbon di tahun 2060.

Direktur PT ALBA Tridi Plastics Recycling Dian Kurniawati menyampaikan saat ini ATPRI ialah pabrik pengolah limbah pertama di Jateng. Pabrik daur ulang semacam ini sudah ada di Jawa Timur dan Jawa Barat. Namun untuk wilayah Jawa Tengah baru pertama kali.

"Salah satu kita bangun di sini (Kendal) karena di Jawa Tengah belum ada pabriknya. Kalau di Jawa Timur dan Jawa Barat sudah. Sedangkan pengepul-pengepul di Jawa Tengah harus kirim 12 jam kalau mau ke Jawa Timur ataupun Tangerang (Jawa Barat),” kata Dian dalam keterangan pers pada Kamis (4/7/2024).

Dian mengatakan bahwa pabrik ini direncanakan bisa beroperasi di tahun 2025. Sementara di kuartal IV tahun 2024, ditargetkan bisa diuji coba.

”Kita beroperasi dengan kapasitas 36 ribu ton dan membutuhkan 48 ribu ton untuk bahan mentahnya. Kami spare 25 persen untuk lost,” kata Dian.

Terkait dengan sektor yang disasar yakni sektor informal di wilayah Jateng. Lalu dimungkinkan akan menyasar ke daerah lainnya seperti Jawa Barat dan Kalimantan.

"Kalau Kalimantan dan lain-lainnya akan bertahap,” kata Dian.

Untuk pembangunan pabrik limbah ini, ATPRI menggunakan pendanaan dengan menggunakan pinjaman biru dari Asian Development Bank (ADB). ADB meninjau langsung pembangunan bersama dengan Kementerian Keuangan untuk meninjau fasilitas baru dari pabrik daur ulang rPET tersebut.

Dalam kunjungan ini Direktur Eksekutif ADB untuk Indonesia Made Arya Wijaya, bersama dengan Deputy Country Director ADB Renadi Budiman didampingi langsung oleh Direktur ALBA Group Asia Yi Guo dan Direktur PT ALBA Tridi Plastics Recycling Dian Kurniawati.

Terkait tinjauan ini, Renadi Budiman menyampaikan ADB selalu berupaya untuk menekankan mengenai kemajuan dalam perjuangan melawan perubahan iklim. Untuk mengupayakannya perlu ada tindakan nyata selain hanya dengan diskusi-diskusi kebijakan oleh berbagai pemangku kepentingan.

”Investasi dengan ALBA ini bisa menjadi langkah konkret yang lakukan di ADB dan Leading Asia’s Private Infrastructure Fund (LEAP) dengan memberikan certified blue loan kepada ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia,” ujar Renadi.

Lebih lanjut, Renadi menjelaskan pinjaman ini telah mematuhi ADB’s Ocean Finance Framework dan kriteria investasi yang ditetapkan berdasarkan Action Plan for Healthy Oceans and Suistainable Blue Economies. Menurutnya, upaya perusahaan yang mendukung proses daur ulang dan pengelolaan sampah, sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

”Investasi ini menghadirkan tolak ukur yang dapat ditiru oleh dunia usaha lain dan memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kelestarian lingkungan,” ujar Renadi.

Sementara itu, Direktur ALBA Group Asia Yi Guo mengatakan pihaknya bangga bisa menghadirkan keahlian dan komitmen untuk membantu Indonesia dalam mengurangi dampak sampah plastik. Ia yakin dengan adanya pabrik ini bisa memberikan dampak sosial ekonomi yang baik dan bermanfaat di masyarakat.

”Dengan pengetahuan teknologi, keunggulan operasional, penjualan global serta kemampuan pemasaran dari ALBA Group Asia, kami yakin fasilitas baru ini bisa mendukung ekonomi sirkuler. Selain itu manfaat dari teknologi ini juga bisa memberikan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan di Indonesia, termasuk terciptanya lapangan pekerjaan hijau yang baru,” ujar Yi Guo.

× Image