Urgensi Ketahanan Pangan Nasional yang Bergizi
JAKARTA -- Strategi dan langkah konkret memperkuat ketahanan pangan nasional yang bergizi dibahas dalam FGD Alumni Pertanian Indonesia (API 02). Tujuan FGD ini guna mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Kegiatan ini dihadiri oleh para alumni pertanian dari berbagai angkatan, akademisi, dan praktisi. Adapun lokasinya bertempat di Resto Sawaregmoe Kemang 10, Jakarta pada Senin (8/7/2024).
Ketua Umum DPP ASKONAS, Muhammad Lutfi Setiabudi menyampaikan infrastruktur pertanian harus dikawal dengan bijak agar tidak mengalami kegagalan dalam perencanaan dan pelaksanaan. Ia menekankan pentingnya memulai upaya ketahanan pangan dari tingkat desa. Ia menggarisbawahi kemandirian pangan merupakan pondasi utama meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Desa-desa merupakan basis yang strategis dalam mencapai ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan. Kita harus fokus memperkuat sektor pertanian di desa-desa, dengan mengedepankan teknologi digital dan pendekatan berkelanjutan," kata Lutfi dalam FGD itu.
Presidium API 02 Kamhar Lakumani menyampaikan pentingnya swasembada pangan. Ia berharap seperti di masa Presiden ke-2 RI Suharto yang pernah melakukan swasembada begitu pula di masa Presiden ke-6 RI SBY pada tahun 2008 dan 2012, dan di masa Presiden ke-7 RI Jokowi.
"Namun, swasembada tersebut tidak pernah berkelanjutan atau bisa dipertahankan. Setahun dua tahun berhasil swasembada, namun tahun-tahun selanjutnya kembali bergantung pada impor untuk pemenuhannya. Apa artinya? Dari perencanaan hingga eksekusinya, semuanya pendekatan instan saja. Kita menaruh harapan besara kepada Pak Prabowo yang pernah 10 tahun memimpin HKTI, menjadi panglimanya petani, di bawah kepemimpinannya swasembada pangan bisa berkelanjutan," kata Kamhar.
Kamhar menyebut masukan yang dihasilkan dari diskusi bertujuan mempersiapkan 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 2045. Salah satu langkahnya mempersiapkan Indonesia emas dalam sektor pertanian pangan yang bergizi. Untuk pembangunan manusia Indonesia yang sehat, kuat, cerdas dan berdaya saing.
"Melalui kegiatan FGD ini, diharapkan terjalin kolaborasi antara berbagai pihak untuk menyusun strategi dan kebijakan yang efektif dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional yang bergizi," ujar Kamhar.
Praktisi pertanian, Ilham Mendrofa juga berharap hasil diskusi ini akan menjadi rekomendasi yang dapat disampaikan kepada pemerintah dan instansi terkait.
"Untuk dijadikan acuan dalam perumusan kebijakan ketahanan pangan ke depan," ujar Ilham.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan FGD API 02 Series 1 sekaligus Presidium API 02, Charles Lumban Gaol menyebut selama ini sering dibahas soal pangan saja. Padahal perlu juga pangan yang bergizi. Sehingga ia berharap FGD ini agar jadi masukan kepada pemerintah.
"Program ini perlu didukung bersama karena ini contoh yang akan dikembangkan sebagai sumbangsih untuk masyarakat Indonesia," ujar Charles.
Tercatat, M Arief Bisma, Adhie Widihartho, dan Presidium API 02 Suroyo JR turut hadir dalam diskusi itu. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen API 02 dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045, dimana ketahanan pangan yang bergizi merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan.