Pesan Buya Hamka: Orang Terkaya di Dunia Bukan yang Banyak Harta, Raja Sejatinya Miskin
GENPOP -- Ulama terkemuka asal Sumatra Barat, Buya Hamka memberi penjelasan soal siapa sebenarnya orang terkaya dalam makna yang sejati.
Selama ini sebagian besar orang, bahkan hampir semuanya beranggapan bahwa orang kaya adalah yang hartanya berlimpah.
Namun bagi ulama yang bernama asli Abdul Malik Karim Amrullah ini, orang terkaya di dunia dalam arti yang sebenarnya bukanlah yang memiliki harta berlimpah.
Lantas siapa orang terkaya di dunia menurut Buya Hamka?
Buya Hamka menjelaskan, orang kaya ialah orang yang sedikit kebutuhannya. Menentukan apakah seseorang itu kaya atau miskin, pada dasarnya bukan atas dasar materi yang dimiliki, melainkan kebutuhannya.
"Siapa yang paling sedikit keperluannya, itulah orang yang paling kaya dan siapa yang amat banyak keperluan itulah orang yang miskin," tulis Buya Hamka, ulama yang lahir 17 Februari 1908, di Sungai Batang Maninjau, Sumatra Barat.
Buya Hamka menyampaikan, yang paling kaya adalah Allah SWT, karena tidak punya kebutuhan maupun keinginan.
Sementara raja-raja adalah orang yang paling miskin karena memiliki banyak kebutuhan. Karena, kehidupan di dunia akan selalu diikat dengan aturan dan kebutuhan.
Menurut Hamka, orang yang ingin menjadi kaya maka tipsnya adalah, cukupkan apa yang ada. Jangan tergoda dengan apa yang dimiliki orang lain. Tetap taat kepada Allah, dan miliki jiwa yang tentram dalam menghadapi kehidupan.
Orang yang ingat pada sesuatu yang belum ada, ingin ini ingin itu, maka orang tersebut berarti menginginkan kemiskinan.