Oppenheim Diperintah Buat Propaganda Dukung Terbentuknya Aliansi Kesultanan Ottoman dan Jerman
"Pertama dan terpenting, saat ini kita harus berpikir tentang pertahanan diri kita, dan menggunakan Islam untuk keuntungan kita, memanfaatkannya sebanyak mungkin untuk meningkatkan kemampuan kita dalam perang. Pengkhianatan lawan kita memberi kita kesempatan hak untuk menggunakan segala cara yang dapat menimbulkan masalah di negara-negara yang memusuhi kita."
Memo tersebut dengan jelas berisi pemikiran Oppenheim sekaligus saran untuk menjalin hubungan dengan Islam demi kepentingan dan keselamatan Jerman dari para musuh. Dia tidak sekadar berkata-kata, tetapi juga langsung berusaha mencapainya.
Apa yang dinyatakan dalam memorandum Oppenheim itu persis dengan apa yang ia coba lakukan selama Perang Dunia I. Targetnya adalah agar Muslim di Timur Tengah bergerak melawan Inggris, dan Inggris menjadi lemah selama Perang Dunia II.
Oppenheim terus-menerus menyerukan untuk mengeksploitasi perasaan umat Islam, dan menyerukan ide jihad Islam melawan musuh Jerman.
Laporannya mendapat banyak perhatian dari pemerintah Jerman dan Kaisar. Bahkan Oppenheim disebut sebagai 'bapak spiritual jihad Islam' atau 'bapak baptis jihad'. Inggris menggambarkannya sebagai "mata-mata Kaisar Jerman".
Saat pecahnya Perang Dunia I, Oppenheim diminta oleh pemerintah Jerman untuk menyebarkan propaganda Jerman demi tercapainya aliansi Kesultanan Ottoman dan Jerman.
Bahkan, otoritas Jerman sampai mendirikan Kantor Berita Orient di Berlin untuk mengawasi penyebaran kampanye propaganda jihadi untuk mendesak umat Islam berjihad.
Penyebaran kampanye propaganda ini dilakukan melalui penerbitan surat kabar dan pencetakan pamflet propaganda, yang semua langkah ini diawasi oleh Oppenheim sendiri.
Dalam makalah penelitian berjudul "The Role of the Orientalist Max von Oppenheim in German Propaganda for the Holy War 1915-1918", yang diterbitkan oleh Journal of Oriental Studies, dijelaskan bahwa Oppenheim memulai misinya dengan mencoba memengaruhi Gubernur Makkah, Syarif Hussein bin Ali.
Mengapa sampai ingin memengaruhi Gubernur Makkah?
Apakah ini menjadi cara yang dapat memuluskan langkah Jerman dalam membuat aliansi dengan Kesultanan Ottoman?
Lanjut baca kisah Oppenheim yang ketiga:
Kisah Oppenheim (3): Membuat Rumor Kaisar Jerman Wilhelm II Masuk Islam