Kaisar Wilhelm II Dirumorkan Masuk Islam Agar Dunia Arab Mau Bantu Jerman Lawan Inggris
Selain itu, Oppenheim juga mengembangkan rencana menggunakan suku Arab untuk masuk dalam propaganda Jerman ini. Dia pun pergi ke pedesaan Suriah sambil mengenakan pakaian Badui.
Ia berhenti di berbagai kota dan desa untuk mengumumkan Liga Islam universal, dan menyerukan kebencian terhadap orang Kristen, khususnya Inggris.
Wakil konsul Jerman di Haifa, Luitved von Hardege, membantu misi Oppenheim dengan membagikan pamflet kepada setiap Muslim di Palestina untuk membunuh setidaknya dua orang Inggris dan Prancis.
Bahkan, Oppenheim sampai menyebarkan desas-desus bahwa Kaisar Wilhelm II telah masuk Islam, untuk menarik simpati orang-orang Muslim sebagai bagian dari propaganda jihad Jerman melawan Inggris dan Prancis.
Pada awal tahun 1916, Oppenheim mengajukan gagasan baru untuk mengirimkan misi Jerman-Ottoman melalui Hijaz ke Yaman guna mendirikan pusat propaganda Islam.
Tujuannya memprovokasi Sudan dan Afrika Timur melawan negara-negara sekutu yakni Inggris, Prancis dan Rusia.
Dia juga memperluas propaganda jihadnya dengan mengontak elemen anti-Inggris di Ethiopia.
Namun semua upayanya gagal. Meski fasih berbahasa Arab, narasi yang dikembangkan oleh Oppenheim untuk melawan Inggris dan Prancis itu ditolak oleh orang-orang Arab dan Muslim. Terutama karena Oppenheim dikenal punya garis keturunan Yahudi.
Dia juga adalah perwakilan dari negara Kristen, sehingga aktivitasnya tunduk pada pengawasan pemerintah. Kesultanan Ottoman pun curiga.
Pada akhirnya, propaganda Jerman tidak mencapai hasil yang diinginkan. Semua ini akhirnya berujung pada dikeluarkannya keputusan Kementerian Perang Jerman pada Desember 1916 untuk mengakhiri propaganda perang di kamp-kamp Muslim.
Sesuai dengan Komando Militer Tertinggi, mereka mengeluarkan dekrit yang mengakhiri propaganda Jerman dan seruan untuk jihad di antara orang Arab dan Muslim.
Setelah Perang Dunia I, Oppenheim kembali berpartisipasi dalam ekspedisi arkeologi. Di usia tuanya dia kembali ke Jerman, dan dia meninggal pada tanggal 15 November 1946, meninggalkan banyak tulisan, studi, dan proyek yang berkaitan dengan Timur Tengah.