GENPOP -- Bitcoin (BTC) pada bulan Oktober 2023 kemarin menembus harga di atas 35 ribu dolar AS (Rp 538 juta), untuk pertama kalinya sejak Mei 2022.

Namun sayangnya, kripto pertama di dunia ini menyelesaikan bulan Oktober 2023 dengan cara mendarat yang tidak smooth, karena turun ke bawah level psikologis kritis.

Lalu di bulan November 2023, harga bitcoin menampakkan goyangan maut dan penuh aksi bagi investor kripto.

Jika dilihat selama tahun 2023 ini, harga kripto cenderung lebih tinggi, karena didorong oleh membaiknya prospek ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat.

Selain itu, investor mulai berinvestasi pada Bitcoin karena mereka mengantisipasi Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) akan segera menyetujui Exchange-Trade Fund (ETF) Spot Bitcoin pertama untuk diperdagangkan di bursa utama AS.

Tren bullish bitcoin dan ethereum hingga akhir bulan November 2023 terutama didorong oleh harapan bahwa manajer aset, seperti Fidelity Investments dan BlackRock, akan menjadi salah satu pelamar pertama yang mendapat izin dari SEC dalam meluncurkan ETF spot Bitcoin.

Hal itu memberikan kredibilitas lebih lanjut pada kripto dan membuka pintu untuk adopsi yang lebih luas.

+ Mengapa Robert Kiyosaki Sarankan Investasi 75 persen ke Bitcoin, Emas dan Perak?

Prediksi Harga Bitcoin Akhir 2023

Di berbagai analisa, ada ragam pandangan tentang prediksi harga bitcoin cs di akhir tahun 2023. Misalnya prediksi bank global Standard Chartered mengenai Bitcoin sangat mengejutkan.

Mereka memperkirakan bahwa Bitcoin akan turun ke level 5.000 dolar AS pada tahun berjalan 2023.

Analisa dari Standard Chartered meyakini bahwa meningkatnya kenaikan suku bunga dan kebijakan moneter yang lebih ketat tidak akan memungkinkan Bitcoin untuk pulih secara tajam di masa mendatang.