Ustadz Palsu yang Diutus Zionis Yahudi ke Palestina Ketahuan Intelijen Mesir
GENPOP -- Sebelumnya telah saya kisahkan tentang sosok ustadz palsu utusan zionis Yahudi di Yerusalem Palestina dan bagaimana dia direkrut.
Sosok yang dimaksud ialah "Syekh" Fadel Abdullah, atau ada juga yang menyebutnya "Syekh" Fadel Abdullah Judah. Dia adalah seorang Yahudi Yaman yang dikirim ke Palestina pada tahun 1946.
Untuk informasi lengkap tentang siapa sosok "Syekh" Fadel Abdullah, silakan baca artikel berikut ini:
Intelijen Zionis di Palestina: Jadi Ustadz Palsu, Hafal Alquran, Pimpin Sholat di Masjid Al Aqsa
Sekarang kita lanjutkan pada pembahasan demografi penduduk Yahudi di dunia. Dalam buku 'Spies Without a Country: A Secret Life at The Birth of Israel', karya jurnalis Matty Friedman, dikatakan bahwa pada periode sebelum tahun 1948, seluruh atau sebagian besar imigran Yahudi berasal dari Eropa atau Eropa Timur.
Sebaliknya, 9 dari 10 orang Yahudi berasal dari Eropa. Komunitas Yahudi yang berasal dari Arab adalah komunitas yang termarjinalkan, karena mereka tidak terlihat seperti Yahudi lainnya.
Para imigran Yahudi dari Arab berbicara bahasa Arab. Praktik agama Yahudi mereka juga berbeda dengan orang Yahudi lainnya, sehingga inilah yang menempatkan mereka pada peringkat yang lebih rendah dibandingkan imigran Yahudi lainnya.
"Gerakan Zionis tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap hal-hal tersebut, dan terkadang mereka menganggapnya sangat menarik dan aneh, tetapi sering kali diabaikan," tulis Friedman.
Meski begitu, kehadiran imigran Yahudi Arab ternyata dimanfaatkan betul-betul untuk mengupayakan pendudukan atas wilayah Palestina.
Para imigran Yahudi Arab ini tentu tidak mungkin bisa melepaskan identitas Arabnya, sehingga mereka direkrut untuk bergabung dengan pasukan Palmach.
Mereka masuk dalam bagian "Unit Arab" Angkatan Bersenjata Palmach. Palmach adalah kekuatan militer yang berafiliasi dengan organisasi Zionis Haganah, yang nantinya akan menjadi inti tentara Israel.
Perang Pecah pada 1948
Ketika perang pecah pada tahun 1948, "Syekh" Fadel Abdullah merahasiakan identitasnya. Dia bahkan berdoa untuk kemenangan tentara Arab dari mimbar masjid di Khan Yunis, tempat ia pindah untuk tinggal secara permanen.
Di masa-masa itu, pasukan Ahmed Abdel Aziz dari tentara Mesir memasuki Khan Yunis. Kemudian si ustadz palsu itu meninggikan suaranya di menara, membacakan Alquran, dan menyerukan kemenangan bagi mereka serta mengucapkan Allahuakbar sampai berulang-ulang.