Home > Cryptolab

Mengenal Aset Kripto yang Harganya Stabil, USDT dan USDC

Volatilitas tidak berlaku bagi aset kripto yang harganya stabil yang ditopang aset dasarnya.

Secara hipotesis menandakan bahwa USDT memiliki nilai yang sama dengan salah satu denominasi tersebut. Secara teori, ini berarti nilai Tether seharusnya lebih konsisten dibandingkan mata uang kripto lainnya.

Karena itu, USDT memang lebih disukai oleh beberapa investor yang mewaspadai volatilitas ekstrim koin lainnya. Namun, harga USDT telah jatuh di bawah patokan 1 dolar AS di masa lalu.

2. Stablecoin (USDC)

Kripto stabil kedua ialah Coin US Dollar (USDC). Market cap USDC sebesar £19 miliar atau sekitar Rp 374 triliun. Ini merupakan aset crypto yang berpotensi naik pada tahun 2024 jika melihat besaran market cap-nya.

Seperti Tether (USDT), USD Coin (USDC) adalah stablecoin, yang berarti secara teoritis dipatok ke mata uang dolar AS dan bertujuan untuk rasio 1 USD terhadap 1 USDC. USDC didukung oleh Ethereum, dan dapat digunakan untuk menyelesaikan transaksi global.

Market cap stablecoin perlu dilihat karena merupakan indikator utama stabilitas dan potensinya di pasar kripto. Kapitalisasi pasar dihitung dengan mengalikan harga altcoin saat ini dengan total pasokan yang beredar.

Metrik ini sangat penting karena memberikan wawasan tentang ukuran dan dominasi pasar altcoin, yang mencerminkan kepercayaan investor dan rekam jejaknya dalam ekosistem kripto.

Kripto dengan kapitalisasi pasar lebih tinggi sering kali dianggap sebagai investasi yang lebih aman karena lebih mapan dan memiliki sejarah ketahanan pasar yang terbukti.

× Image