3 Kasus Pencucian Uang Kripto Terbesar di Dunia, Diretas Lalu Dibelikan Kripto Lagi
Kasus-kasus tersebut menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap transaksi kripto dan penegakan hukum yang efektif dalam melawan kegiatan pencucian uang di dunia kripto.
3. Eksploitasi Ronin Bridge
Pada Maret 2022, jaringan blockchain yang berfokus pada permainan, Ronin Network, diretas lebih dari 600 juta dolar AS dalam stablecoin USDC dan token Ether (ETH), dalam apa yang menjadi peretasan keuangan terdesentralisasi (DeFi) terbesar hingga saat ini.
Menurut firma analisis blockchain Chainalysis, kelompok kejahatan siber Korea Utara, Kelompok Lazarus, memperoleh akses ke lima dari sembilan kunci pribadi yang dipegang oleh validator transaksi untuk jembatan lintas chain Ronin Network.
Mereka menggunakan kunci-kunci tersebut untuk menyetujui penarikan 173.600 token ETH dan 25,5 juta token USDC. Selanjutnya, Kelompok Lazarus melakukan teknik pencucian yang sangat canggih dengan menggunakan lebih dari 12.000 alamat kripto unik.
Dana yang dicuri dikirim ke dompet kripto sebelum dicampur dalam batch menggunakan Tornado Cash. Para peretas kemudian menukar ETH menjadi BTC, yang kemudian dicampur lagi dalam batch. BTC yang dicampur tersebut disetor ke layanan off-ramp fiat untuk dikonversi menjadi uang tunai.
Peristiwa ini menunjukkan kerentanan yang terkait dengan infrastruktur DeFi dan pentingnya keamanan yang diperlukan dalam ekosistem kripto yang semakin kompleks.
Upaya untuk mengidentifikasi dan menanggapi ancaman terhadap platform kripto menjadi semakin mendesak untuk melindungi dana pengguna dan mempertahankan kepercayaan dalam ekosistem yang terus berkembang ini.